Pengurus Komite dan Kepsek Silaturahmi, SMAN 5 Medan Sekolah Favorit yang Asri dan Artistik

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 5 Medan Jalan Pelajar Nomor 17 Medan berdirikan sejak awal tahun 1960-an, hingga sekarang tetap eksis. Dan termasuk SMA favorit di Kota Medan. Banyak tamatan sekolah ini menjadi orang berhasil.

topmetro.news – Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 5 Medan Jalan Pelajar Nomor 17 Medan berdiri awal tahun 1960-an, hingga sekarang tetap eksis. Dan termasuk SMA favorit di Kota Medan. Banyak tamatan sekolah ini menjadi orang berhasil.

Sejak berdiri hingga sekarang sudah ada 20 kepsek yang memimpin sekolah ini. Sekarang sekolah yang tergolong asri dan artistik ini dinakhodai Suprayitno SPd MSi mantan seorang guru teladan di Medan.

Dalam pertemuan silaturahmi dengan pengurus komite sekolah, Jumat (26/8/2022) lalu, Kepala SMAN 5 Medan Suprayitno memaparkan kondisi terakhir sekolah yang ia pimpin.

Menurutnya, setelah 2 tahun 1 bulan sebagai kepala sekolah, melalui kerjasama dengan seluruh guru, wakil kepala sekolah, dan termasuk pengurus komite sekolah, maka SMSN 5 sudah tergolong bagus. Bahkan menjadi sekolah favorit di Kota Medan.

“Sesuai pesan mantan Kadis Pendidikan Provsu Bapak Lasro Marbun, prestasi SMAN 5 harus ditingkatkan. Dari yang sudah bagus maka makin berpacu terus memperbaiki sekolah ini,” tandas Suprayitno.

Ia pun menyebut, bahwa Lasro Marbun menjuluki SMAN 5 Medan sebagai sekolah asri dan artistik sewaktu berkunjung ke sekolah ini beberapa waktu lalu.

Suprayitno menyebut modal utama membenahi SMAN 5 adalah keterbukaan dan kerjasama dengan seluruh pihak. Sehingga sudah ada penilaian yang positif terhadap sekolah ini.

“Keuangan sekolah juga sudah baik tak ada yang tumpang tindih. Dan sudah diperiksa pihak Inspektorat,” tandasnya.

Di bidang pembangunan fisik, Suprayitno mengatakan masih menunggu revitalisasi sebagaimana pernyataan Gubernur Sumatera Utara. “Gubsu menyatakan SMAN 1 sampai dengan SMAN 5 akan direvitalisasi. Dan sekarang yang sudah terlaksana SMAN 1 dan SMAN 2,” kata Suprayitno

Ia juga menyebut bahwa pihaknya juga terus membenahi sarana dan prasarana melengkapi kegiatan siswa di sekolah.

Sangat Membanggakan

Saat itu ada tiga wakil kepala sekolah (PKS) yang hadir dalam pertemuan dengan pengurus komite. Masing-masing Drs Edy Satyanto MSi (bidang kurikulum), Lindung Pakpahan SPd MPd (bidang kesiswaan), dan Leo Janser Situmorang SPd (bidang humas).

Mereka menyampaikan rasa bangga mereka terhadap kepemimpinan Kepala Sekolah Suprayitno.

“Dalam setiap tugasnya, kepala sekolah selalu koordinasi dengan para wakil kepala sekolah. Ini yang sangat membanggakan kami. Hasil pemeriksaan Inspektorat juga menyatakan Pak Suprayitno sangat bersih,” tandas Lindung Pakpahan.

Edy Satyanto dan Leo Janser Situmorang juga menyampaikan hal serupa. “Pak Suprayitno inilah kepala sekolah saya yang ke-15. Dan baru Beliau inilah yang sangat saya banggakan dan hormati karena keterbukaannya dan kerjasama yang dibangunnya,” tandas Situmorang yang setiap hari mengurusi bagian humas itu.

Mohon Maaf

Sementara Ketua Komite SMAN 5 Medan Herry Jushary Damanik SH yang didampingi pengurus lainnya Hj Syahriana Samosir AMd (sekretaris), Zulkifli (bendahara), St Drs Jumian Situmorang, Dra Dahlis Suriaty Sirait, dan Henda Masfita SS (masing-masing anggota), di awal pertemuan dengan kepala sekolah memaparkan segala upaya yang sudah dilakukan pengurus komite selama periode 2018-2021, ditambah 1 tahun kepengurusan.

Herry Jushary Damanik SH memohon maaf atas segala program yang belum tercapai semasa kepengurusan. “Harapan kami di kepengurusan komite yang baru nanti ada lompatan jauh yang boleh tercapai dalam upaya memajukan sekolah ke depan,” ujarnya.

“Harapan kami, pengurus komite baru nanti yang berperan sebagai pemberi pertimbangan, dukungan, mengontrol, dan sebagai mediator antara pemerintah dan masyarakat, bekerja lebih baik lagi. Terutama dalam merealisasi seluruh kebijakan dan program pada SMAN 5 Medan,” sebut Herry.

Turut memberi masukan dari pengurus komite kepada kepala sekolah, antara lain, St Drs Jumian Situmorang dan Dra Dahlis Suriaty Sirait.

sumber | RELIS

Related posts

Leave a Comment